Senin, 13 September 2010

NASA Menjawab Seputar Kontroversi Pendaratan di Bulan





Kalau saja TV Fox tidak menayangkan “Conspirancy theory” (2001) yang membahas tentang Pendaratan Manusia di Bulan(”Did We Land on the Moon?”) yang pernah dilakukan oleh Amerika, mungkin berita pendaratan manusia di bulan, yang menjadi awal kemajuan peradaban teknologi, akan tetap dianggap sebagai momentum luarbiasa yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat dalam penguasaan angkasa luar, dan tetap dikenang sebagai keberhasilan pertama sebuah negara dari negara-negara yang ada di dunia. Akan tetapi sayangnya, citra keberhasilan dan kehebatan Amerika tersebut, setelah bertahun-tahun di amini oleh ratusan juta penduduk dunia, kini mulai terusik. Pasalnya Tony Philips pada situs Science@NASA, mengatakan bahwa; Apa yang telah dilakukan oleh Amerika tentang keberhasilan mereka mendaratkan manusia di Bulan, tidak lebih dari tipuan belaka. Amerika telah melakukan pembohongan publik dunia, dengan menunjukkan beberapa video yang menggambarkan tentang keberhasilan mereka mengirim para Astronoutnya (Neil Amstronong dan kawan-kawan)ke Bulan, pada tanggal 21 Juli 1969 dengan menggunakan Apollo XI. Dalam video tersebut ditunjukkan astronot Neil Armstrong dan Edwin ”Buzz” Aldrin berjalan di permukaan Bulan. Cuplikan video menggambarkan Armstrong mengibarkan bendera Amerika Serikat dan melompat-lompat. Aksi ini menegaskan bahwa mereka betul berada di sebuat planet yang bernama bulan. Semua mata memandang dengan takjub dan mulut berdecak kagum. untuk beberapa tahun lamanya, berita keberhasilan manusia mendarat di bulan menjadi pembahasan menarik dalam dunia pengetahuan, yang kemudian menjadi moment penting seputar manusia dan penguasaan teknologi.

Namun begitu, rupannya pujian untuk Amerika tentang pendaratan di Bulan tersebut harus tertahan, setelah TV Fox menayangkan program yang membahas ulang tentang pendaratan manusia ke Bulan. Sejumlah pihak menyangsikan pendaratan itu. Mereka mengatakan bahwa: Cuplikan video tersebut penuh dengan keganjilan. Ada yang menganggap video itu tidak dibuat di Bulan, tetapi di sebuah tempat khusus di sekitar Negara Bagian Arizona, AS. Astronom Phil Plait termasuk yang sangsi. Dia memberikan penjelasan pada sebuah program radio ”Are We Alone” yang dikelola SETI Institute. Ini adalah lembaga nirlaba di California, AS, yang fokus pada penjelasan keberadaan makhluk pintar lain di jagat raya. Plait mengatakan, ada pihak yang skeptis dengan mempertanyakan foto-foto Armstrong dan Aldrin yang memperlihatkan langit tanpa bintang. ”Tidak ada atmosfer di Bulan sehingga bintang-bintang seharusnya terlihat lebih terang.”
Pihak yang skeptis juga mempersoalkan bendera AS dalam cuplikan video yang tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada udara.
Mereka juga mengajukan teori bahwa para astronot mungkin sudah terpanggang radiasi ketika menembus sabuk Van Allen dalam perjalanan ke Bulan.

Bahkan salah seorang ahli fisika mengatakan: sampai sekarang (dengan teknologi yang ada sekarang-pun!) tidak yakin manusia akan bisa bebas dari pengaruh radiasi di angkasa luar yang hampa udara itu. Material yang ada sekarang ‘belum’ menjamin bisa melindungi tubuh dari hal itu didukung kesaksian mantan awak SKYLAB Russia yang memberi alasan kenapa Russia tidak pernah mengirim awak ke angkasa luar di luar atmosfer).Menurutnya, Foto-foto NASA yang menunjukkan beberapa aktivitas para astronout mereka di bulan, setelah diuji oleh pakar fotografi ternyata palsu (banyak bukti-bukti yang dibuat-buat)
Bayangan foto astronaut/Apollo XI terlihat di banyak titik (spot) yang berarti memakai pencahayaan” dari banyak sumber/angle, sementara sumber cahaya di Bulan seharusnya hanya dari arah Matahari (SUN).
Yang lebih mengejutkan, ternyata banyak astronot yang dikorbankan (dibunuh) karena tahu terlalu banyak dan banyak omong (vocal). Detektif yang menyelidiki ini juga mati secara misterius dalam kecelakaan mobil, sementara bukti-bukti yang dikumpulkannya dalam koper hilang misterius sampai saat ini.
lebih lanjut ahli fisika tersebut mengatakan:
“Apa anda yakin dengan teknologi komputer — (pakai program apa ya?)– dan telekomunikasi saat itu (tahun 1969), sudah bisa begitu hebat mengontrol pendaratan langsung (live!) dari Bumi. Sementara ketika Apollo I yang gagal meluncur dan membunuh seluruh astronotnya, pernah gagal tes karena komunikasi ruang kontrol dan para astronot tidak “tersambung”.
Salah seorang astronot vokal dari Nasa, berkata:”bagaimana mau komunikasi ke Bulan, komunikasi antar-building (antar- ruang saja) kalian nggak bisa membuatnya dengan baik, tragis bukan?” demikian kata dia, sebelum akhirnya di khabarkan dia menghilang untuk selama-lamanya.
Beberapa kesangsian diatas, membuat pihak Nasa tidak bisa bernapas. karena tentu menjadi kabar buruk bagi NASA dan khususnya Armstrong yang tentu tidak ingin pendaratannya di Bulan menjadi bahan olok-olokan. Apalagi dikatakan bahwa video pendaratan manusia di Bulan yang pernah di lakukan oleh Amerika tersebut tidak lebih dari sebuah video hoax.

Lantas bagaimana pihak Nasa kemudian menanggapi hal ini?
NASA menyebutkan, perkara itu sudah dijawab oleh fotografer bahwa memang sulit untuk memotret satu obyek yang sangat terang dan satu obyek lain yang sangat redup di lembar film yang sama – karena memang emulsi film pada umumnya tidak punya cukup ”rentang dinamik” untuk mengakomodasi obyek yang sangat berbeda keterangannya. Astronot dengan pakaian angkasanya jadi obyek yang terang, dan kamera yang diset untuk memotret mereka akan membuat bintang-bintang latar belakang terlalu lemah untuk dilihat.
Lainnya yang dipersoalkan adalah foto astronot yang menancapkan bendera di permukaan Bulan, mengapa benderanya seperti berkibar bergelombang? Mengapa bisa terjadi demikian, padahal tidak ada angin di Bulan? Dijelaskan, tidak semua bendera yang berkibar membutuhkan angin. Itu karena astronot – ketika menanam tiang bendera – memutar-mutarnya agar menancap lebih baik. Itu membuat bendera berkibar.
NASA dalam kaitan tuduhan rekayasa pendaratan Bulan ini mempersilakan siapa pun yang tetap meragukan pendaratan di Bulan untuk mengakses situs-situs BadAstronomy.com dan Moon Hoax, yang merupakan situs independen, tidak disponsori NASA. Astronom Martin Hendry dari Universitas Glasgow dalam edisi khusus ”40 Tahun Pendaratan di Bulan” Knowledge yang diterbitkan BBC juga menguraikan lagi tangkisan terhadap Teori Konspirasi.

menurut Tony Phillips, bantahan paling baik atas tuduhan Kepalsuan Bulan ini adalah akal sehat. Ada selusin astronot yang berjalan di Bulan antara 1969 dan 1972 di antara mereka masih ada yang hidup dan bisa memberikan kesaksian. Mereka juga kembali ke Bumi tidak dengan tangan kosong. Astronot Apollo membawa kembali 382 kg batu Bulan ke Bumi.
Kalau orang meragukan batu ini dari Bulan, Ilmuwan Kepala di Sains dan Eksplorasi Planet di Pusat Ruang Angkasa Johnson David McKay menegaskan bahwa batuan Bulan sangat unik, jauh berbeda dengan batuan Bumi. Pada sampel Bulan tadi, menurut Dr Marc Norman, ahli geologi Bulan di Universitas Tasmania, hampir tidak ada tangkapan air di struktur kristalnya. Selain itu, mineral lempung yang banyak dijumpai di Bumi sama sekali tidak ada di batuan Bulan. Sempat ditemukan partikel kaca segar di batuan Bulan yang dihasilkan dari aktivitas letusan gunung berapi dan tumbukan meteorit lebih dari 3 miliar tahun silam. Adanya air di Bumi dengan cepat memecahkan kaca vulkanik seperti itu hanya dalam tempo beberapa juta tahun.
Mereka yang pernah memegang batu Bulan – kalau di AS seperti yang ada di Museum Smithsonian – dipastikan akan melihat bahwa batu tersebut berasal dari dunia lain karena batu yang dibawa angkasawan Apollo dipenuhi kawah-kawah kecil dari tumbukan meteoroid, dan itu menurut McKay hanya bisa terjadi pada batuan dari planet (atau benda langit lain) dengan atmosfer tipis atau tanpa atmosfer sama sekali, seperti Bulan.

Dalam jurnal Knowledge, Martin Hendry masih mengemukakan sederet tangkisan terhadap argumen yang diajukan oleh penganut Teori Konspirasi, seperti tentang sudut bayangan dalam foto yang aneh. Lainnya lagi yang dijawab adalah mengapa tidak ada kawah ledakan di bawah modul Bulan (yang disebabkan oleh semburan roket modul pendarat); lalu juga mengapa sabuk radiasi Bumi tidak menyebabkan kematian pada astronot? Yang terakhir, mengapa tidak ada semburan bahan bakar yang tampak ketika modul pendarat lepas landas meninggalkan Bulan? Jawabannya karena modul Bulan menggunakan bahan bakar aerozine 50—campuran antara hidrazin dan dimethylhydrazine tidak simetri yang menghasilkan asap tidak berwarna, meski kalau ada warna sekalipun kemungkinan besar juga tak terlihat dengan latar belakang permukaan Bulan yang disinari Matahari.
Kontroversi tentang benar tidak nya bahwa Amerika pernah mengirimkan Astronotnya ke Bulan, sepertinya tidak akan pernah usai sebelum Amerika memberikan bukti valid yang bisa membekap mulut para pesaingnya. Meski demikian, ada cara pembuktian lebih sederhana, yaitu menemukan kembali bendera dan spanduk yang ditancapkan Armstrong itu dengan teleskop dari Bumi. Tentu dengan harapan bendera itu masih tertancap di tempatnya
sumber: http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/09/12/nasa-menjawab-seputar-kontroversi-pendaratan-di-bulan/

Crab Nebula

Crab Nebula
Crab Nebula
Crab Nebula ini adalah sisa ledakan supernova dari sebuah bintang dengan lebar enam tahun cahaya. Astronom Jepang dan China sudah mencatat kejadian ini 1000 tahun yang lalu pada tahun 1054. Foto ini merupakan foto paling detail yang dihasilkan oleh Hubble.
Photo Credit: NASA, ESA and J. Hester (Arizona State University)

Penemuan gua kristal mirip Fortress of Solitude

Superman?s Fortress of Solitude
Tahun 2007 merupakan tahun milik Superman. Setelah Kryptonite ditemukan pada April lalu, sekarang rumah kesayangan Superman (Fortress of Solitude). Ya beginilah jika sains bertemu dengan fiksi. Dalam cerita Superman, Fortress of Solitude merupakan kumpulan balok kristal dengan ukuran yang sangat besar dan kompleks. Fans Superman pasti tahu jika Fortress of Solitude ini terbentuk hanya dari sebuah kristal kecil di kutub utara sebagai tempat singgah buat Superman jika merindukan kampung halamannya.


Para penambang menemukan kristal-kristal raksasa ini tidak di Kutub Utara melainkan terpendam ribuan feet di bawah Pegunungan Naica Meksiko di padang pasir Chihuahuan.
Cueva de los Cristales (Cave of Crystals)
“Ini merupakan keajaiban alam”, ungkap Garcia Ruiz dari Universitas Granada.
Menurut Garcia, kristal tersebut dapat tumbuh dengan pesat karena terendam dalam air kaya mineral dengan range temperatur yang stabil dan terbatas sekitar 136 derajat Fahrenheit (58 derajat Celcius). Pada suhu ini, mineral anhydrite dalam jumlah berlebih di air kemudian melarut menjadi gypsum, sebuah mineral halus yang kemudian membentuk kristal-kristal besar di gua Naica.

Penemuan Kryptonite di Siberia

The Real Kryptonite
Dr. Chris Stanley, ahli mineralogi di Museum London’s Natural History menemukan specimen aneh di pertambangan dekat Jadar, Serbia. Mineral yang memiliki formula kimia sodium lithium boron silicate hydroxide tidak dapat diidentifikasi oleh Dr. Chris. Akhirnya, ia mencoba melakukan pencarian formula tersebut di internet. Ternyata, formula kimianya tepat sama dengan formulaKryptonite, mineral fiksi dari planet Krypton yang dapat menghilangkan kekuatan Superman.
Buat para penggemar berat Superman, Kryptonite mempunyai makna yang sangat penting dalam perjalanan hidup Superman. Dalam cerita Superman, terdapat beberapa jenis Kryptonite, yaitu:?Green Kryptonite, Red Kryptonite, Gold Kryptonite, Blue Kryptonite, Black Kryptonite,White Kryptonite, Jewel Kryptonite, Anti-Kryptonite, X-Kryptonite, Slow Kryptonite,Magno-Kryptonite, Bizarro Red Kryptonite, Kryptisium, Silver Kryptonite, dan Pink Kryptonite. Green Kryptonite merupakan bentuk yang paling umum yang dapat membuat Superman kehilangan kekuatannya sementara. Yang terburuk adalah Gold Kryptonite karena dapat menghilangkan kekuatan Superman secara permanen!
Kryptonite
Dalam dunia nyata, Kryptonite bukanlah kristal hijau yang berfluorine melainkan hanyalah bubuk putih yang tidak berbahaya (tidak radioaktif). Sayangnya, mineral tersebut tidak bisa diberi nama Kryptonite karena nama Krypton telah digunakan sebagai nama sebuah unsur kimia. Para ilmuwan pun harus puas dengan memberinya nama “Jadarite”.
Sumber : BBC News

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa
1. Tabrakan Antar Galaksi
Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasitabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holestersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari 
IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Credit: Penn State U. /NASA-MSFC
Sumber: Space.com

Lubang hitam


Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilakuterowongan kuantumMedan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahayahanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.


Landasan Teori

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.

  • Asal Mula Lubang Hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
  • Pertumbuhannya
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.

Minggu, 12 September 2010

Teori relativitas


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
E = mc2
Teori relativitas Albert Einstein adalah sebutan untuk kumpulan dua teori fisikarelativitas umum dan relativitas khusus. Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwagelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.


Tulisan Einstein tahun 
1905, "Tentang Elektrodinamika Benda Bergerak", memperkenalkan teori relativitas khusus. Relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam. Bayangkan ini seperti saat Anda berada di dalam sebuah kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam. Teori relativitas khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahayaakan sama terhadap semua pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.
Relativitas khusus

Postulat lain yang mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika memiliki bentuk matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun. Dalam teori relativitas umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak hanya kerangka acuan lembam, namun menjadi semua kerangka acuan.


Relativitas umum

Relativitas umum diterbitkan oleh Einstein pada 1916 (disampaikan sebagai satu seri pengajaran di hadapan "Prussian Academy of Science"25 November 1915). Akan tetapi, matematikawan Jerman David Hilbert menulis dan menyebarluaskan persamaan sejenis sebelum Einstein. Ini tidak menyebabkan tuduhan pemalsuan oleh Einstein, tetapi kemungkinan mereka merupakan para pencipta relativitas umum.
Teori relativitas umum menggantikan hukum gravitasi Newton. Teori ini menggunakan matematika geometri diferensial dan tensor untuk menjelaskan gravitasi. Teori ini memiliki bentuk yang sama bagi seluruh pengamat, baik bagi pengamat yang bergerak dalam kerangka acuan lembam ataupun bagi pengamat yang bergerak dalam kerangka acuan yang dipercepat. Dalam relativitas umum, gravitasi bukan lagi sebuah gaya (seperti dalam Hukum gravitasi Newton) tetapi merupakan konsekuensi dari kelengkungan (curvature) ruang-waktu. Relativitas umum menunjukkan bahwa kelengkungan ruang-waktu ini terjadi akibat kehadiran massa.